Lensa Pos NTB, Kota Bima – Program memakmurkan Masjid rupanya akan menjadi program prioritas Pj Wali Kota Ir. H. Mohammad Rum, MT kedepan. “Gerakan Memakmurkan Masjid, tidak sekedar membangun fisik tapi yang terpenting membangun rohnya”, percuma kita punya Masjid yang mewah kalau masyarakatnya sedikit yang melaksanakan sholat di Masjid, demikian disampaikannya pada pembukaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat Kelurahan Na’e Kecamatan Rasanae Barat dan Kelurahan Penaraga Kecamatan Raba, tadi malam selasa (28/5/2024).
Pelaksanaan MTQ yang ke XIV Kelurahan Penaraga dipusatkan di halaman Masjid As Sajdah, hadir mendampingi Pj. Wali Kota yakni Staf Ahli Bidang Kesra Kemasyarakatan dan SDM H. Sukarno, SH, Kepala Dinas Koperindag Ir H. Tafsir, Kabag Prokopim Syahrial Nuryadin, S. IP, MM, Camat Raba, Kepala Kelurahan Penaraga. Adapun Ketua Panitia MTQ Kelurahan Penaraga yakni Ir. Julkifli.
Sedangkan pelaksanaan MTQ Kelurahan Nae, bertempat di depan Kantor Lurah Nae Jl. Seroja, hadir mendampingi Pj. Wali Kota yakni Staf Ahli Bidang Kesra Kemasyarakatan dan SDM H. Sukarno, SH, Kabag Prokopim Syahrial Nuryadin, S. IP, MM, Camat Rasanae Barat, Kepala Kelurahan Nae. Adapun Ketua Panitia MTQ Kelurahan Nae yakni Bambang Eka Santoso, hadir pula Danramil 1608-01/Rasanae, Kapten Inf. Seninot Sribakti.
H. Mohammad Rum pada kesempatan itu, selain mengajak memakmurkan Masjid, juga mengajak kita semua untuk mencintai dan memuliakan Al Quran, juga memuliakan guru-guru ngaji. Ia juga miris dengan kondisi guru-guru ngaji yang hanya dibayarkan setahun sekali insentifnya. Meskipun para guru ngaji tidak mengharapkan imbalan, namun dengan kita memuliakan mereka, sama saja kita sudah memuliakan Al Qur’an, karena merekalah yang membuat anak-anak kita bisa menghafal Al Quran.
Kedepan H. Rum berjanji akan menaikkan insentif guru-guru ngaji dan akan dibayarkan setiap bulan. Pada kesempatan tersebut, Pj. Wali Kota juga mengarahkan orang tua untuk mendidik anak-anak dengan menghafal Al Qur’an, karena mereka penghafal Al Qur’an bisa memberikan safaat bagi kita di akhirat kelak, bahkan 1 orang penghafal Al Qur’an diberi ijin oleh Allah untuk mensafaati dan menyelamatkan 10 keluarga yang di vonis masuk neraka, asalkan dalam hatinya tersimpan keimanan.
Gerakan memakmurkan Masjid lanjut H. Rum, merupakan perkara yang sangat penting, Ia mencontohkan meskipun Rosululloh Muhammad SAW sudah ada jaminan masuk surga, Rosululloh tidak pernah meninggalkan sholat 5 waktu di Masjid, bahkan saat Dirinya sakit, dipapah oleh sayyida Abu bakar untuk sholat di Masjid.
Kedepan target H. Rum, kita akan mencetak Hafidz Al Qur’an sebanyak-banyaknya di Kota Bima, bagi penghafal Al Qur’an 30 Juz, Pemerintah akan memberikan beasiswa pendidikan hingga jenjang perguruan tinggi. (SUKUR)