Kantor Bahasa Provinsi NTB Perkenalkan Kamus Terpadu Bahasa Daerah ke Empat Sekolah di Kota Bima

Lensa Pos NTB, Kota Bima – Sosialisasi Kamus Terpadu Bahasa Daerah menjadi salah satu agenda jangka menengah yang mulai digencarkan oleh Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat. Sasaran di Pulau Sumbawa dilakukan di Kota Bima dengan empat perwakilan sekolah, yaitu SDN 61 Kota Bima, SMPN 6 Kota Bima, SDN 29 Tanjung Kota Bima, dan SMPN 7 Kota Bima.

Kepala Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat, Puji Retno Hardiningtyas bersama tim menyosialisasikan produk inovasi Kamus Terpadu Bahasa Daerah sebagai wujud komitmen diseminasi produk inibasi. Puji Retno memaparkan bahwa Kamus Terpadu resmi diluncurkan pada tanggal 5 Juli 2024.

“Kami memiliki inovasi Kamus dalam Jaringan Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (Kadaring SIBI), Kamus Digital Sasambo, dan Kamus Bergambar Sasambo-Indonesia. Pada tahun 2024 ini, kami melakukan pengembangan dengan mengintegrasikan seluruh aplikasi tersebut ke dalam Kamus Terpadu dan sementara ini bisa diakses melalui laman kadaringsibi.kemdikbud.go.id. sebelum masa proses clearance selesai di Pusat Data dan Teknologi Kemendikbudristek,” paparnya mengawali sosialisasi di SDN 61 Kota Bima.

Untuk pengembangan Kamus Bergambar, hal ini berawal dari Kamus Bergambar Sasambo-Indonesia yang awalnya terdiri atas 100 kosakata bahasa daerah Sasambo. Pengembangan yang dilakukan saat ini berjumlah 173 kosakata. Kamus ini awalnya cetak yang terdiri atas berbagai jenis kosakata, baik kata tanya, kata dasar, kata ganti maupun kata keterangan.

“Kami akan terus mengembangkan produk kamus ini. Kemudian, untuk memfasilitasi kembali teman-teman disabilitas, yaitu teman tunanetra, kami alih wahanakan kamus ke dalam aksara Braille. Kami bekerja sama dengan SLBN 1 Lombok Tengah. Untuk cetak masih terbatas. Dalam bahasa isyarat, kami juga memyediakan bahasa daerah Sasambo dan diperuntukkan bagi teman tunarungu atau teman tuli dan teman dengar. Kami bekerja sama dengan juru bahasa isyarat. Hal ini merupakan inovasi yang harus kami kembangkan sebagai bahan pembelajaran di sekolah dasar juga. Untuk Kamus Sasambo Bergambar memang kami cetak khusus untuk anak-anak. Penjelasan ini merupakan informasi awal dari kami,” lanjut Puji Retno.

Nuraini, koordinator guru master Revitalisasi Bahasa Daerah tingkat sekolah dasar Kota Bima mengungkapkan kekagumannya atas produk inovasi yang dihasilkan oleh Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat. Ia tidak menyangka bahwa Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat menggarap produk inovasi yang menyasar teman-teman tunanetra dan tunarungu melalui kamus dalam Jaringan Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (Kadaring SIBI) dan Kamus Aksara Braille.

Puji Retno juga turut mempraktikkan lafal angka dalam bahasa Mbojo saat menyosialisasikan produk kamus Bergambar Sasambo-Indonesia di SMPN 6 Kota Bima. Kepala SMPN 6 Kota Bima, Atu Mindaratu menyatakan bahwa produk ini sangat bermanfaat untuk sekolah, terutama siswa dan guru karena bisa dijadikan salah satu bahan ajar pendamping. Selain itu, produk inovasi ini bisa juga dijadikan contoh inovasi bagi lembaga pendidikan terkait untuk dikembangkan oleh lembaga lainnya.

Tanggapan yang serupa juga disampaikan oleh perwakilan pengawas Kota Bima saat mengikuti sosialisasi di SDN 29 Kota Bima, Vivi Sumanti. Ia menuturkan bahwa Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat telah jauh melakukan gebrakan inovasi yang tidak hanya memajukan pelestarian bahasa daerah, tetapi juga mengangkat kebutuhan teman-teman disabilitas. Baginya hal ini sangat dibutuhkan dan bermanfaat untuk sekolah.

Sosialisasi dilanjutkan di SMPN 7 Kota Bima. Puji Retno Hardiningtyas kembali menjelaskan latar belakang dan hasil produk inovasi yang dihasilkan. Ia mengungkapkan harapan bahwa Kamus Terpadu Bahasa Daerah (Sasak, Samawa, dan Mbojo)-Indonesia-Bahasa Isyarat-Aksara Braille Ramah Anak dan Difabel ini betul-betul dapat dimanfaatkan oleh seluruh kalangan. Ia juga mempraktikkan pengucapan beberapa kosakata bahasa. Selain itu, ia menjelaskan cara membaca Kamus Aksara Braille yang digunakan oleh teman-teman tunanetra. Semangat berbagi pengetahuan inovasi ini tidak hanya dapat dirasakan manfaat ke depannya, tetapi juga untuk meningkatkan pemahaman, pengertian, dan penghargaan untuk teman-teman disabilitas secara utuh dan setara. (TIM)

Pos terkait

banner 468x60