Lensa Pos NTB, Jawa Barat – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-69 Lalu Lintas Bhayangkara, Direktur Utama Jasa Raharja, Rivan A. Purwantono dan Direktur Operasional Jasa Raharja, Dewi Aryani Suzana, turut serta bersama Kakorlantas Polri, Irjen Pol. Aan Suhanan, mengadakan bakti sosial (baksos) di Desa Karamatwangi, Kuningan, Jawa Barat, pada Senin (23/09/2024).
Rivan menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya sebagai bentuk kepedulian sosial, tetapi juga sebagai upaya untuk mendekatkan Polri dan Jasa Raharja dengan masyarakat. “Bakti sosial ini diharapkan dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Desa Karamatwangi, sekaligus mengingatkan kita semua akan pentingnya keselamatan di jalan raya. Jasa Raharja selalu berkomitmen untuk mendukung kegiatan-kegiatan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat luas,” ujarnya.
Rivan juga mengatakan bahwa kegiatan ini menunjukkan sinergi yang baik antara Jasa Raharja dan Korlantas Polri dalam upaya meningkatkan kesejahteraan dan keselamatan masyarakat. “Tentunya melalui kegiatan ini, kami juga terus mengimbau kepada masyarakat agar semakin sadar terhadap pentingnya disiplin berlalu lintas untuk mewujudkan budaya berkendara yang berkeselamatan,” tambahnya.
Dalam kegiatan itu, sebanyak 2.050 paket sembako dibagikan kepada warga yang membutuhkan. Acara tersebut dipimpin oleh Kakorlantas Polri, Irjen Pol. Aan Suhanan, yang secara simbolis menyerahkan paket sembako dan kursi roda. Kakorlantas juga terlibat langsung dalam distribusi sembako ke rumah-rumah warga, serta menyerahkan ambulans kepada Kepala Desa Karamatwangi.
“Di Desa Karamatwangi, kita menyelenggarakan bantuan sosial kemudian bakti kesehatan, seperti donor darah, pemeriksaan kesehatan umum, dan pemeriksaan kesehatan gigi. Ini masih dalam rangkaian kegiatan Hari Ulang Tahun ke-69,” ungkap Kakorlantas Polri. Irjen Pol. Aan Suhanan, yang merupakan putra asli Kuningan, merasa kedekatannya dengan masyarakat sangat terasa dalam berbagai kegiatan sosial yang dipimpinnya, seperti baksos HUT Lalu Lintas Bhayangkara. “Setelah 35 tahun saya berjuang meninggalkan kampung halaman, walaupun setiap tahun saya kembali ke sini, momentum seperti saat ini mengingatkan saya pada masa kecil. Bukan berarti masa kecil saya kurang bahagia, tetapi saya terharu,” ungkap Aan. (TIM)