Srikandi PLN UP3 Bima, Dukung Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Desa Riamau

Lensa Pos NTB– Jejak langkah srikandi PT PLN (Persero) kembali menorehkan bakti. Dalam sebuah kunjungan yang sarat inspirasi, para perempuan tangguh dari PLN UP3 Bima menyambangi Desa Cahaya, sebuah program pemberdayaan berbasis kawasan oleh YBM PLN, di Desa Riamau, Kecamatan Wawo, Kabupaten Bima. Kunjungan ini bukan sekadar silaturahmi, melainkan sebuah misi strategis untuk membakar semangat dan membimbing geliat perekonomian masyarakat yang baru mulai menampakkan sinarnya.

Desa Riamau dengan potensi sumber daya alam yang melimpah memang baru merangkak membangun sendi-sendi ekonominya. Desa ini memiliki potensi besar, mulai dari hasil pertanian seperti jagung dan kemiri yang diolah menjadi rempah serta minyak kemiri, hingga peternakan kambing. Namun, potensi ini belum optimal lantaran masyarakat masih membutuhkan pendampingan. Srikandi PLN hadir untuk menjawab tantangan tersebut, khususnya dalam hal pemasaran produk dan pengolahan produk yang lebih baik. Mereka percaya, dengan sentuhan strategi yang tepat, produk-produk Desa Riamau bisa bersaing lebih luas.

Dalam sesi interaktif yang hangat, para srikandi PLN berbagi pengalaman dan pengetahuan. Bersama Irgianto, pendamping desa yang ditunjuk YBM PLN, para Srikandi PLN UP3 Bima berbagi kiat pengelolaan usaha dan keuangan yang efektif. Ini krusial bagi pelaku usaha mikro di Desa Riamau agar dapat mengelola modal dan keuntungan dengan lebih terencana. Selain itu, mereka juga menekankan pentingnya mentalitas positif dan semangat pantang menyerah, sebuah dorongan moral yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat yang baru memulai usaha.

Tak kalah penting, Srikandi PLN memperkenalkan metode pemasaran digital dan pemanfaatan media sosial. Di era serba digital, akses ke pasar yang lebih luas sangat ditentukan oleh kemampuan promosi daring. Masyarakat diajak memahami bagaimana platform digital dapat menjadi etalase produk mereka, menjangkau konsumen di luar Bima, bahkan nasional. Langkah ini diharapkan mampu mendongkrak penjualan dan memperkenalkan potensi Desa Riamau ke khalayak yang lebih luas.

Masyarakat Desa Riamau menyatakan adanya peningkatan pendapatan signifikan berkat bantuan dari PLN. Sebelumnya, kemiri hanya dijual mentah dengan harga tertinggi Rp6.000 per kilogram. Namun, setelah adanya bantuan mesin pengolah kemiri dari PLN, produk tersebut kini bisa dijual dalam bentuk rempah siap pakai dengan harga minimal Rp10.000 bahkan hingga Rp50.000 per kilogram. Selain itu juga ada minyak kemiri murni yang dihargai Rp35.000 per 60 mililiter. Ini adalah bukti nyata bagaimana dukungan dalam pengolahan produk dapat melipatgandakan nilai ekonomi.

Kepala Desa Riamau, Adisan, tak lupa menyampaikan rasa terima kasihnya kepada PLN. “Kami menyampaikan terima kasih kepada YBM PLN yang telah memberikan perhatian kepada masyarakat desa kami untuk mengembangkan usaha. Kami berharap semoga dapat meningkatkan kesejahteraan dan ekonomi Desa Riamau.”

Desa Riamau menerima bantuan dari YBM PLN berupa mesin pemecah kemiri, mesin sortir kemiri, mesin penggiling jagung, bantuan indukan hewan ternak, kios kelontong, dan bantuan modal usaha. Selain itu YBM PLN juga menunjuk seorang pendamping desa untuk membimbing masyarakt mengembangkan usahanya.

“Kunjungan Srikandi PLN ke Desa Riamau menjadi bukti nyata komitmen PLN berkolaborasi bersama YBM PLN dalam mendukung kemandirian ekonomi masyarakat. Sinergi ini tidak hanya membawa terang listrik ke pelosok negeri, tetapi juga menerangi harapan dan potensi yang tersembunyi.” ujar Syaiful Hannan, Manager PLN UP3 Bima.

Kegiatan ini menunjukkan betapa pentingnya pembangunan yang tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik, melainkan juga pemberdayaan kapasitas sumber daya manusia. Para Srikandi PLN menunjukkan bahwa keberdayaan perempuan bisa menjadi kekuatan pendorong kemajuan, bahkan di sektor-sektor yang mungkin sebelumnya belum tersentuh. (TIM)

Pos terkait

banner 468x60