Lensa Pos NTB, Kota Bima – Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto mulai dirasakan manfaatnya oleh lembaga pendidikan di Kota Bima. Salah satunya di MTsN 1 Kota Bima, yang menerima sebanyak 1.300 porsi makanan bergizi gratis untuk para siswanya.
Kepala MTsN 1 Kota Bima, H. Abdul Gani, S.Ag, menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas pelaksanaan program nasional tersebut. Ia menilai, program MBG tidak hanya menyehatkan peserta didik, tetapi juga membantu meringankan beban ekonomi para orang tua siswa.
“Kami sangat bersyukur dan berterima kasih atas perhatian pemerintah melalui program MBG ini. Anak-anak senang, orang tua terbantu, dan masyarakat di sekitar madrasah pun ikut merasakan manfaatnya,” ujar H. Abdul Gani, S.Ag, Kepala MTsN 1 Kota Bima, Senin (27/10/2025).
Menurutnya, dampak ekonomi program MBG sangat nyata. Jika dikalkulasikan secara sederhana, orang tua bisa menghemat cukup besar setiap bulannya.
“Bayangkan saja, kalau satu kali makan senilai Rp10.000 per anak, dikalikan lima hari sekolah sudah Rp50.000 per minggu. Kalau sebulan berarti sekitar Rp200.000, dan kalau setahun jumlahnya mencapai Rp2,4 juta per anak. Itu penghematan yang luar biasa bagi keluarga,” jelasnya.
Selain membantu perekonomian keluarga, program ini juga menjadi sarana edukasi penting bagi siswa tentang pentingnya gizi seimbang. Siswa mendapatkan menu sehat setiap hari yang terdiri dari karbohidrat, protein, sayuran, dan buah.
“Program MBG ini bukan hanya tentang makanan gratis, tapi juga pendidikan gizi bagi anak-anak kita. Mereka jadi terbiasa makan sehat dan bergizi,” tambah H. Abdul Gani.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Presiden Prabowo Subianto atas perhatian besar terhadap dunia pendidikan dan kesejahteraan masyarakat.
“Program ini luar biasa. Terima kasih kepada Bapak Presiden Prabowo atas kepeduliannya terhadap anak-anak bangsa. Semoga program MBG terus berlanjut dan semakin luas manfaatnya,” tutupnya.
Para siswa terlihat antusias dan bahagia menerima makanan bergizi gratis di lingkungan madrasah. Tidak hanya siswa, para guru dan orang tua pun berharap program ini menjadi langkah berkelanjutan dalam menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan berakhlak mulia. (LP.NTB/01)







