Lensa Pos NTB, Bima – Harga jagung Desember 2023 sampai Februari 2024 sempat membuat petani tersenyum lebar. Harganya saat itu tembus hingga Rp 8.500 per kilogram dengan kadar air 16 persen.
Menjelang Panen raya pada 4 April 2024 Harga jagung berangsur turun hingga Kini, harga jagung terus anjlok Rp. 4400 dengan kadar air 17 persen.
Masrin Hasanuddin Ketua Bidang Maritim dan Agraria PC IMM Bima menyampaikan di media ini bahwa Negara Indonesia Adalah negara Agraris. Negara agraris merupakan negara yang sebagian besar penduduknya bekerja sebagai petani. Istilah negara agraris merujuk pada negara yang sebagian besar ekonominya dalam memenuhi kebutuhan primer dan sekunder bergantung pada sektor pertanian lebih khusus jagung.
Kenyataannya bahwa salah satu hasil tani primer Masyarakat umum lebih khusus di Bima mempertaruhkan nasib dan kesejahteraan hidupnya dengan bertani jagung. Sehingga jika Beppenas Komparatif terkait dengan harga jagung dipastikan masyarakat akan tetap optimis dalam menjaga ketahanan Pangan dan masifnya kinerja Badan Ketahanan Pangan (BKN).
Saya meminta secara khusus kepada Pemerintah Daerah di Bima. Agar memperjuangkan Harga di patok melalui regulasi Peraturan Daerah karena kondisi terpuruk ini selalu menghantui petani di Bima. Juga Pemerintah harus melihat kondisi pengeluaran reproduksi agar sekiranya petani mendapatkan keuntungan lewat proses panjang mulai dari pembersihan, penyemprotan, persiapan bibit, pemupukan, sampai panen dan jerih payahnya terbayar oleh hasil dan harga yang memuaskan bukan malah sebaliknya.
Karena kita menilai bahwa satu-satunya metode dalam pencapaian kesejahteraan negara kita sebagai negara agraris adalah pertahanan pangan yang besar dan membahagiakan rakyat sesuai amanat konstitusi kita. Konglusinya adalah masyarakat akan pesimis dalam segala hal jika kondisi terpuruk ini terus berlangsung. Kami meminta kepada pemerintah Daerah setidak-tidaknya Komparatif dengan biaya reproduksi dan masyarakat mendapatkan keuntungan tutupnya. (TIM)
