Lensa Pos NTB, Kota Bima – Pemerintah Kota Bima melalui Dinas Pariwisata kembali melaksanakan Festival Rimpu Mantika. Keberhasilan penyelenggaraan festival ini sejak 2019 telah mengantarkannya masuk ke dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) selama dua tahun terakhir, yakni program strategis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI untuk mendorong destinasi wisata melalui event-event unggulan daerah.
Dengan branding baru “The Jewel of Bima”, Festival Rimpu 2025 diharapkan tidak hanya menjadi kebanggaan lokal, tetapi juga magnet wisata yang membawa nama Bima bersinar di pentas nasional dan internasional.
Acara yang begitu spektakuler malam ini, kamis (24/4/2025) di Lapangan Serasuba Kota Bima, dihadiri Wali Kota Bima H. A. Rahman H. Abidin, SE, Wakil Wali Kota Bima Feri Sofiyan, SH, Ketua DPRD Kota Bima, Sekda dan sejumlah Pejabat serta ribuan masyarakat yang menyaksikan langsung berbagai jenis hiburan.
Tak ketinggalan di momen sakral yang menjadi kalender tahunan ini, Sanggar Dara Mantika Asuhan Tri Untari, S.Sn selaku Koreografer, penata kostum dan Artistik, serta Imam Asfaroh selaku Penata Musik, menampilkan dua tarian yang berbeda, yakni tarian Santabe dan tarian Peta Kapanca.
Dalam sinopsis Tarian “Santabe”, adalah sikap meminta permisi. kata tersebut diikuti gerakan tangan kebawah seraya menunduk sejenak, sambil melewati orang-orang yang dilewati sembari memberikan senyuman.
“Santabe” merupakan simbol dari upaya menghormati dan menghargai yang diajarkan dari generasi ke generasi untuk menunjukkan nilai luhur dari budaya lokal yang sangat bernilai tinggi, sehingga harus di lestarikan untuk menopang kehidupan yang lebih baik sebagai indentitas orang Bima. Serta mengurai dampak dari jaman yang semakin modern, yang banyak menganut kebarat-baratan.
“Mai ta cua horma aka dou ma tua, ta kaco’i Angi dan ta cua meci angi labo Ari doho ma Awa maip ndai”, yang artinya “Mari semua menghormati yang lebih tua hargai sebayamu sayangi yang lebih muda dari mu.jika hendak melangkahkan kaki di tengah- tengah orang, mintalah permisi.
Sedangkan sinopsis tarian “Peta Kapanca”, Tarian ini terinspirasi dari prosesi peta kapanca yang dituangkan melalui gerak tari kreasi. Peta kapanca merupakan sebuah prosesi pranikah yang dilaksanakan sehari sebelum ijab kabul dilaksanakan, acara ini bertempat di kediaman mempelai wanita, yang dihadiri oleh ibu-ibu keluarga, kerabat dan tetangga.
Makna dari acara ini adalah peringatan bagi calon mempelai bahwa sebentar lagi akan mengakhiri
masa lajang dan akan melaksanakan tugasnya sebagai seorang istri dan ibu rumah tangga. selain itu juga untuk memberi contoh kepada para gadis agar bisa mengambil hikmah dan mempersiapkan diri menjadi calon pengantin. Adapun properti yg di gunakan adalah
kapanca, bunga telur, lilin, alat musik Hadrah dan lain sebagainya.
Adapun Penata Tari; Penata Kostum, Properti dan Artistik Tri Untari, S.Sn, Penata musik Imam Asfaroh, S.Pd, Romi Fredya, S.Pd dan Anandar, S.Pd,
Videografer: Ikramansyah, S.Pd.
Tarian Santabe dan tarian Peta Kapanca yang dipersembahkan oleh Tim Penari Sanggar Dara Mantika, berhasil dan sukses tampil memukau dihadapan ribuan masyarakat yang menyaksikan langsung Festival Rimpu Mantika 2025 di lapangan Serasuba Kota Bima. (LP.NTB/01)